KAMU~

Sabtu, 04 Juli 2015

"Ayo ayo... Goooool" tak peduli sorak sorai para suporter. Aku tetap memperhatikan sesosok pria tinggi berambut ikal yang berusaha menggiring bola memasukkan pada gawang lawan. Pria yang hanya bisa kulihat punggungnya, entah rasa penasaran tiba tiba saja muncul. Bukankah dia orang asing? Sekalipun aku tak pernah melihatnya. Hey, bukankah kita satu gedung? Kamu siapa ?
Duduk menunggu. Ini hal yang membosankan, menunggu seseorang yang sama sekali aku tidak tau aku saat ini akan bertemu siapa. Yang aku tau aku hanya disuruh menunggu di tempat ini, dia berjanji akan menghampiriku mengambil benda persegi panjang putih mungil ini yang diatasnya bertuliskan 8GB. Sekilas aku melihat punggung itu lagi. Bukankah dia ? Iya aku masih ingat punggung pria itu. Kenapa ? Kenap dia berbalik arah dan berjalan ke arahku. Tuhan .. katakan bukan dia pria yang akan menemuiku. Tidak.. dia semakin mendekat dan berhenti tepat dihadapanku. Jantung ini semakin berdetak dengan ritme lebih cepat dari biasa. Refleks tanpa berbicara sepatahpun tangan ini bergerak cepat memberikan benda kecil ini ke tanganya. Ini bukan mimpi kan ?


Pertemuan kami tidak berhenti saat itu saja namun berlanjut. Dia mulai masuk kehidupanku. Dia mulai mengusik hariku. Dia mulai memenuhi pikiranku. Bukan. Bukan aku merasa senang, tetapi aku takut. Takut hal itu terjadi lagi, seperti pria pria yang mendekatiku dengan datang membuat nyaman lalu hilang tanpa jejak yang menyisakan kenangan. Yakinkan aku Tuhan jika dia benar benar baik untukku, beri dia kesempatan untuk masuk dihidupku. Tapi jika dia tidak baik, jauhkan aku sejauh-jauhnya, aku tak ingin mencicipi sakit seperti yang lalu-lalu.
Beda. Iya dia tidak bisa disamakan dengan pria-pria itu. Dia mulai bercerita bagaimana hidupnya, aku hanya diam dan memperhatikan bagaimana dia saat itu bercerita meski terkadang aku belum mengerti apa yang sedang diceritakan. Bukan aku tak mengerti hanya saja belum, iya . Karena dia memberitahuku tentang hal baru yang sebelumnya asing aku dengar. Nyaman. Iya nyaman saat itu aku rasakan. Tapi sempat aku berpikir. Ingat jangan terlena dengan kenyamanan ini, ini hanya awalan. Kadang hati dan pikiranku tak sejalan. Hati berusaha yakin dia tak akan membuatku kecewa namun pikiran berkata sebaliknya.


Hati tak pernah bisa berbohong. Iya. Aku yakin dia tak kan setega itu. Dia selalu berusaha meyakinkan, meyakinkanku tak akan seperti pria-pria itu. Dan aku berani membuka pintu itu lagi dan membiarkanya masuk.


Berjanjilah kamu tak akan membuat lubang baru dihidupku

Beri lukisan kebahagiaan dengan caramu

Beri warna warna terindah di setiap sudutnya
Agar aku tak pernah bosan melihatnya :)

-untuk kamu yang tak pernah lelah meyakinkanku-
7 JUNE 2015

0 komentar: